Dalam buku Teknologi dan Masyarakat karya Rahadi Ramelan memberi pandangan saya dari penjelasan awalan buku, Perubahan budaya bukan hanya dipengaruhi oleh perubahan yang disebabkan adanya transformasi menuju masyarakat Industri saja. lebih tepatnya juga terjadinya persinggungan antara budaya asing dan budaya lokal yang di dukung pula oleh pesatnya teknologi informatika dan Komunikasi, yamg memacu pula pada pergeseran nilai-nila dalam masyarakat pu terjadi.

menurut pandangan Rahadi Ramelan dalam bukunya ini dengan mengetengahkan apa yang telah terjadi di Nusantara kita pada Abad-abad yang sebelumnya saat di minta untuk membahas  perubahan budaya yang disebabkan oleh modal asing di Indonesia.

Keadaan sosio-ekonomi di Indonesia harus dilihat dari dua-prespektif yang berbeda yaitu masyarakat ekonomi tradisional dan masyarakat dengan ekonomi berbentuk perusahaan atau ekonomi modern ( Clifford Geertz )

masih pada buku  Teknologi dan Masyarakat karya Rahadi Ramelan menjelaskan perusahaan asing yang melakukan usaha di Indonesia, memerlukan dukungan dari perusahaan dan pedagang lokal. kelompok ekonomi perusahaan inilah yang menerima luapan kegiatan investasi asing pada waktu itu. Sistem menejemen dan perilaku ekonomi kelompok ini dengan mudah menyesuaikan dengan perusahaan asing tersebut. maka terjadilah Interaksi antara staf dan karyawan kedua jenis perusahaan itu, yang di ikut dengan persinggungan budaya.

tetapi mayoritas penduduk yang berada di ekonomi pasar tradisional, tidak tersentuh oleh keberadaan investasi asing tersebut.

pada buku karya Muhammad Maksum Machfoedz pula lebih lantang menyuarakan pejuangan Keadilan bagi Rakyat Tani Miskin pada buku Rakyat Tani Miskin korban terorisme Pembangunan Nasional.
Pada bab Perangkap Pangan Global
masih terbebaninya komoditi strategis negara, bahkan pada komoditi yang sepatutnya kita mampu swasembada pula kita masih bergantung pada dunia internasional contoh garam pada negeri dengan garis pesisir pantai terpanjang di dunia.
saat terjadi hal terseebut pada masa kabinet IB bermuara pada lemahnya penelitian pertanian . hasil analisa yang bermuara pada lemahnya penelitaian menganai pertanian memang dapat jadikan sebagai dasar terjadinya krisis komoditi strategi dalam pemenuhan kebutuhan suatu bangsa, namun sebelum sejauh hal itu dilakukan sepatutunya memalui tahapan-tahapan untuk mencapai maksud hati sang penguasa negara, seperti peninjauan kembali dana dan kemajuan riset itu merupakan masalah utama. pengkajian terebut memiliki tujuan agar negara tidak lagi terjadi salah kiblat.  Balajar dengan dasar sejarah krisi moneter pada perjalanan bangsa Indonesia.

Krisis tersebut di picu pemanjaan berlebihan Industri manufaktur non-agro dan berbasis Impor. dengan dilatar belakangi oleh proteksi berlebihan terhadap rupiah. rupiah over valuation telah menjadi biang penyebab masuknya Indonesia dalam negara-negara miskin kurang pangan, akibatnya pertanian di korbankan dan segala produknya tidak mampu bersaing meski di kampung halaman sendiri. modus memanjakan impor inipun terus berlanjut, ketika bangsa ini memasuki era reformasi bahkan mungkin sampai dengan hari ini.

memahami dua goresan oleh orang hebat yaitu bapak Rahadi Ramelan dan Muhammad Maksum Machfoedz,
bahwa kebangkitan dari rakyat atau selaku ekonomi tradisional sangat menunjang kemajuan dan kemandirian bangsa Indonesia yang berujung pada kesejateraan bangsa. kemudian namun tidak di pungkiri pada penguasa pula ikut andil pada kebijaka-kebijakan yang sepatutnya bijaksana dengan mengajak para tokoh pakar pada bidangnya untuk mengembangkan masyarakat,

 memahami sejarah sudah saatnya dilakukan agraris, Kerajaan yang mengankat kebesaran kebermanfaatan BANAWA di persatukan dengan SEKAR. kemudian langkah berat untuk saat ii yang masyarakat telah pula memandang produk import lebih istimewah daripada produk lokal sejak penanaman doktrin di masa pemanjaan produk impor sebagai produk unggulan di bumi Nusantara


0 komentar:

 
Pangan dan Pertanian © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top