PANGAN DAN PERTANIAN

Pangan dan pertanian merupakan satu komponen utuh yang tidak bisa terpisahkan, dalam pangan sendiri masih banyak istilah untuk saat ini dari ketahanan pangan sampai kedaulatan pangan, namun semua itu selalu di tunjang dengan sistem pertanian, maupun perkembangan pertanian.

 pangan menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. 

 Pertanian adalah bahan pangan yang sangat di butuhkan bagi setiap makhluk hidup yang terkait seperti, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan untuk kelangsungan hidup manusia.

namun pangan dan pertanian akan ditunjang dengan senjata masa depan yaitu pendidikan,
sebab terurusnya pangan dan pertanian merupakan dampak dari keperdulian dan kepekaan dari pendidikan Indonesia. namun juga tidak di pungkiri saat proses pendidikan untuk masa depan perlu penjagaan dan kesimbangan agar saat proses tersebut dapat bermanfaat dan berkembang pada saat momentum yang terpat.
sedikit tulisan saya dan teman saya mengenai pendidikan.

                     

                    Titik Balik Pendidikan Sebagai Perwujudan Nyata Perjalanan Bangsa
Nico Martha dan Achmad Bastari Semendawai
Fakultas Teknologi Pertanian dan Fakultas Ekonomika Bisnis
Universitas Gadjah Mada
           

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beribu-ribu pulau di daerah kedaulatannya. Oleh karena itu menjadi tantangan yang membuat belum terwujudnya keadilan sosial pada masyarakatnya yang hidup di bebagai kepulauan Indonesia. Salah satu sektor yang menjadi tolak ukur yaitu Pendidikan, pada sektor masih belum terwujudnya keadilan sosial antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur,  yang di latar belakangi oleh Pembangunan yang masih berpusat pada pulau jawa dan sumatra. Pembangunan menjadi unsur penting dalam kemajuan pendidikan sebab pembangunan dapat  menjamin  ketersediaan  fasilitas negara.
Meski di pulau jawa dan sumatra sebagai pusat pembangunan sebagai sarana pemenuhan fasilitas publik namun dalam sektor pendidikan masih belum dapat dirasakan, sebab dalam kenyataannya pada sektor pendidikan terutama perkembangan potensi pelajar masih terjadi ketimpangan sosial. Selain itu juga dalam pengembangan prestasi pendidikan  yang harus di tingkatkan oleh karena itu diperlukan kerjasama dalam berbagai pihak berwenang selaku pengemban kepemerintahan dan disiplin ilmu dalam memajukan sektor dasar untuk kemajuan bangsa yaitu pendidikan
Demi mewujudkan cita-cita bangsa  yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa kami melakukan pengabdian masyarakat akan sektor  pendidikan dengan esai berjudul “ Titik Balik Pendidikan Sebagai Perwujudan Nyata Perjalanan Bangsa

            “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” merupakan salah satu isi dari sila kelima pada Pancasila yang akan menjadi sila tujuan dan pengkhususan dari sila-sila sebelumnya, namun masih sangat sulit terwujud.
            Salah satu permasalahan yang menyebakan sulit terwujudnya cita-cita bangsa pada sila kelima adalah Indonesia adalah negara kepulauan. Sehingga salah satu aspek terpentingnya yaitu pembangunan khususnya untuk pendidikan belum dapat  terwujud sempurna.
            Berdasarkan  data Dari Badan Pusat Statistik dalam prosentase  penduduk buta huruf menurut kelompok umur tahun 2013 dengan Lampung 4,19%;NTB 15,33%; Jawa Timur 9,86%; Kalimantan Barat 8,66% ; Sulawesi Selatan 9,84% dan Papua 32,69%
            Dari data tersebut dapat di tinjau bahwa pendidikan di Indonesia masih tergolong pada wilayah bahkan di jawa timur yang merupakan provinsi di jawa masih mencapai 9,86%  namun pada lampung yang lebih dekat dengan ibu kota meski di sumatra hanya 4,19% dan papua yang merupakan titik timur Indonesia masih Mencapai 32,69% penunjangan pendidikan itu tidak sesuai dengan potensi alam yang telah di berikan untuk Indonesia seperti papua yang merupakan wilayah dengan pertambangan emasnya.








berikut ini adalah data dari Badan Pusat Statistik
jumlah penduduk miskin, presentase penduduk miskin dan garis kemiskinan 2011-2013
Pada september 2010 Jumlah Penduduk miskin kota dan desa sebesar  31,02 Juta orang, dengan presentase penduduk miskin kota yaitu 9,87% dan penduduk miskin desa sebesar 16,56%  dengan garis kemiskinan di tunjau dari pendapatan perkapita perbulan Rp.192.354,00
Pada september 2011 Jumlah Penduduk miskin kota dan desa sebesar  29,89 Juta orang, dengan presentase penduduk miskin kota yaitu 9,09% dan penduduk miskin desa sebesar 15,59%  dengan garis kemiskinan di tunjau dari pendapatan perkapita perbulan Rp.223.181,00
Pada september 2012 Jumlah Penduduk miskin kota dan desa sebesar  28,59Juta orang, dengan presentase penduduk miskin kota yaitu 8,6% dan penduduk miskin desa sebesar 14,7%  dengan garis kemiskinan di tunjau dari pendapatan perkapita perbulan Rp.240.441,00
Pada september 2013 Jumlah Penduduk miskin kota dan desa sebesar  28,55Juta orang, dengan presentase penduduk miskin kota yaitu 8,52% dan penduduk miskin desa sebesar 14,42%  dengan garis kemiskinan di tunjau dari pendapatan perkapita perbulan Rp.275.779,00
            Dari data tersebut dapat diketahui bahwa Presentase Penduduk Miskin desa lebih besar daripada penduduk miskin kota, padahal masyarakat desa merupakan masyarakat yang berpengaruh besar dalam pengabdian tuk negeri dengan pemanfaatan sumber daya alamnya. Namun kesejateraan masyarakat masih belum dapat terjamin khususnya pada sarana pendidikan yang dapat menunjang kesejateraan sehingga dapat mengurangi presentase penduduk miskin.
            Pendidikan merupakan sarana pengembangan potensi  diri masyarakat yang dapat menunjangang kemajuan bangsa dengan prestasi dan pemanfaatan sumber daya Alam yang dapat kita kelolah secara Berdikari.
            Namun pembangunan masih di dominasi di pulau jawa dan sumatra. Sehinga daerah Indonesia lainnya seperti sulawesi dan papua masih tertinggal dalam pemfasilitasan pendidikan tersebut.
            Di pulau jawa yang merupakan  pusat pembangunan publik, namun dalam sektor pendidikan khususnya pemfasilitasan dalam pengembangan potensi pelajar  masih terjadi ketimpangan sosial , sebab pembangunan publik yang digunakan merupakan fasilitas yang belum memihak pada kaum mengah ke bawah. Didasari oleh siswa yang mengikuti perkembangan hanya pada pelajar hanya pada pelajar yang memiliki kondisi mapan, namun pada sisilain pelajar ayang berkondisi kurang beruntung hanyalah memperoleh pelajaran dasar yang di ajarkan di kelas dan organisasi sekolah tanpa ada pendidikan  perkembangan potensi diri sebab saat ingin mengambangkan potensi diri dilakukan di lembaga lain di luar sekolah yang pastinya menggunakan biaya lain luar biaya pendidikan dari negara.
            Terjadinya ketimpangan sosial dalam pengembangan potensi diri ini terjadi di karenakan oleh fasilitas yang hanya cukup di jangkau oleh  kaum menengah keatas . dari kejadian tersebut  sudah saatnya penyediaan fasilitas-fasilitas demi mennujang pengembangan potensi pemuda bangsa dalam mengisi kemerdekaan itu di realisasikan. Sehingga dalam penunjangangan tersebut tidak lagi mengunakan jasa lembaga diluar pendidikan namun tetap dalam konteks pendidikan dan pemfasilitasan negara dan berpusat tiap kota masing-masing sehingga bibit-bibit tersebut dapat terpantau.
            Di karenakan hal tersebut merupakan pokok yang sudah saatnya di penuhi oleh pemfasilitasan pendidikan guna megasah karekter dan potensi pemuda sejak dini maka diperlukan kejasama-kerjasam anter bebangai pihak berwenang selaku pengemban roda kepemerintahan, seperti Kemendikbud merupakan poros dasar dalam pengkoordiniran pendidikan bangsa namun bukan saatnya tanggung jawab potensi pemuda hanya ada pada Kemendikbud.
Perlu kita pahami bahwa  masalah pendidikan anak bangsa merupakan tanggung jawab bersama, sebab dalam Buton dengan masyarakatnya yang telah terbiasa mendayung dan gemar mendayung seharusnya di kembangkan fasilitas pendidikan sekolah mendayung  yang terfasilitasi oleh pemerintah,  kemudian anak sumbawa yang berkomitmen pada olahraga  berkuda. Dengan di dukungnya pemuda sesuaikan dengan yang mereka komitemenkan akan dapat mencari bibit-bibit muda yang siap menorehkan prestasi di kancah Intenasional.
Kemudian seperti yang kita ketahui prestasi anak bangsa saat ini sudah mencapai pengembangan yang hampir sempurna selain di pengaruhi oleh fasilitas saat pendidikan juga perlu diadakan fasilitas pengembangan hasil prestasi guna melakukan pengambdian masyarakat. Prestasi pemuda Indonesia dapat di lihat kontes-kontes dan lomba-lomba kepemudaan seperti pada Kontes Robot Indonesia merupakan pembuktian bahwa teknologi sudah merebah di pemuda  serta siap dalam pengembangan. Sehingga bukan hanya mencari prestasi trofi, dan penelitian tetapi tidak ada atau belum ada keberlanjutan pengembangan hasi prestasi tersebut.
Dalam perwujudan sebagai perjalanan Indonesia sudah saat nya  dari perkembangan teknologi dan disiplin ilmu yang telah di pahami oleh pemuda atau selaku mahasiswa dapat dilakukan kerjasama dalamnya. Berdasarkan sejarah Indonesia yang kuat akan kemaritiman dan Pertanian dan perkembangan zaman nano teknologi atau bahkan robotika untuk di kolaborasikan sehingga Indonesia dapat menjadi yang terdepan  dalam pengembangan  disiplin ilmu yang menselaraskan antara ilmu. Sehingga selain kita dapat pemanfaatan Sumber daya alam dengan pemahaman anak bangsa  yang dapat menunjang kemajuan bangsa dan kesejateraan masyarakat.

Oleh karena itu sudah saatnya kita manfaatkan momen ini untuk kebangkitan bersama, jaminan kesejateraan masyarakat dengan pembangunan fasilitas pendidikan. Pendidikan yang bukan hanya mendasar namun lebih dari itu lebih dalam perkembangan potensi anak bangsa dan karakterberjiwa nasionalis kan terwujud ketika kesejateraan, keadilan sosial itu terwujud. Kemudian pengembangan ukiran prestasi anak bangsa yang telah berkiprah itulah salah satu wujud nyata bentuk penghargaan terhadap karya anak bangsa.
Sebab pendidikan bentuk upaya proses dan waktu. Dalam kepenulisan ini  berusaha memahami makna pengabdian dan sektor mendasar dalam keadaan suatu bangsa dan dalam kenyataannya
Terlalu banyak pemikir dan jarang sekali yang bergerak, namun dalam pergerakan jarang sekali yang tulus sebab kemurnian hati dalam melakukan pergerakan sesuai konsep pengabdian untuk negeri sebab mereka menggadaikan keiklasan  untuk mengejar sebuah pencitraan yang kan berguna untuk Channel, Link, alumni dan sebagainya.
Saatnya kita murnikan hati menyelesaikan sektor pendidikan ini secara bersama, bergerak bersama  sebab di kemudian hari kita sebagai pemuda yang kan menjawab zaman , dan saatnya bekerjasama antara disiplin ilmu.





Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

1 komentar:

kruwakblogspot.com mengatakan... 23 Maret 2016 pukul 09.04

Hidup mahasiswa Indonesia

 
Pangan dan Pertanian © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top